ELEKTROKARDIOGRAM PADA HEWAN BESAR


.


ELEKTROKARDIOGRAM PADA HEWAN BESAR

aaaaaUDAYANA











Oleh :
KELOMPOK 1
I GEDE PUTU ALIT ANGGARA PUTRA     1309005022
MUHAMAD NASIR                                            1309005023
I MADE AGUS SURYANATHA                      1309005030
I KETUT ASTAWA                                            1309005032



FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
JURUSAN KEDOKTERAN HEWAN / SEMESTER  I
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
 2013/2014
BAB I
 PENDAHULUAN

Latar Belakang
            Elektrokardiogram merupakan alat yang terkait dalam pengukuran denyut jantung. Dalam ilmu veteriner elektrokardiogram sanglatlah berguna dalam praktek nantinya sebagai seorang dokter hewan jadi sangat perlu untuk dipelajari. Selain itu pengukuran EKG ini juga dapat menentukan sehat tidaknya seekor hewan.
            Dalam dunia peternakan kita mengenal 2 jenis hewan menurut ukuran tubuhnya ada yang dikategorikan sebagai hewan kecil dan juga hewan besar. Hewan kecil seperti Anjing, Kucing dll.  Hewan besar disini sendiri umumnya dikenal seperti Sapi, Kuda, Kerbau dll. Hewan besar disini biasanya banyak dimanfaatkan untuk diternakan jarang digunakan sebagai hewan peliharaan. Nah tentunya pengukuran EKG pada hewan besar berguna dalam diagnosis penyakit maupun dalam pasca ternak atau pemotongan.
            Setiap hewan tentunya memiliki grafik EKG dan jumlah denyut jantung yang berbeda beda, Nah disini kami akan membahas tentang EKG pada Hewan besar.

Rumusan Masalah
            Dari Latar belakang tersebut kami dapatkan rumusan masalah sebagai berikut :
·         Apakah EKG itu dan apa pentingnya ?
·         Bagaimanakah pengukuran EKG itu sendiri ?
·         Bagaimanakah EKG pada hewan besar (disini kami menggunakan contoh kuda) ?

Tujuan
Dari rumusan masalah diatas kami dapat menentukan tujuan dari penulisan ini sebagai berikut :
·         Agar dapat mengetahui apa itu EKG secara lebih lengkapnya.
·         Agar mengetahui secara sekilas pengukuran dari EKG.
·         Untuk mengetahui bagaimana EKG pada hewan besar itu sendiri.























BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian EKG
Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang dibuat oleh sebuah elektrokardiograf, yang merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu. Namanya terdiri atas sejumlah bagian yang berbeda: elektro, karena berkaitan dengan elektronika, kardio, kata Yunani untuk jantung, gram, sebuah akar Yunani yang berarti “menulis”. Analisis sejumlah gelombang dan vektor normal depolarisasi dan repolarisasi menghasilkan informasi diagnostik yang penting.
Elektrokardiogram tidak menilai kontraktilitas jantung secara langsung. Namun, EKG dapat memberikan indikasi menyeluruh atas naik-turunnya suatu kontraktilitas.
Sejarah EKG
            Pada tahun 1872 di St. Bartholomew’s Hospital seorang mahasiswa bernama Alexander Muirhead menghubungkan kabel ke pergelangan tangan pasien yang sakit untuk memperoleh rekaman detak jantung pasien. Aktivitas ini direkam secara langsung dan divisualisasikan menggunakan elektrometer kapiler Lippmann oleh seorang fisiolog Britania bernama John Burdon Sanderson.
Orang pertama yang mengadakan pendekatan sistematis pada jantung dari sudut pandang listrik adalah Augustus Waller, yang bekerja di St. Mary’s Hospital di Paddington, London. Mesin elektrokardiografnya terdiri atas elektrometer kapiler Lippmann yang dipasang ke sebuah proyektor. Jejak detak jantung diproyeksikan ke piringan foto yang dipasang ke sebuah kereta api mainan. Hal ini memungkinkan detak jantung untuk direkam dalam waktu yang sebenarnya. Pada tahun 1911 ia masih melihat karyanya masih jarang diterapkan secara klinis.
Sehingga muncullah gebrakan baru yang bermula saat seorang dokter Belanda kelahiran Kota Semarang, Hindia Belanda bernama Willem Einthoven, yang bekerja di Leiden, Belanda, ia menggunakan galvanometer senar yang ditemukannya pada tahun 1901, yang lebih sensitif daripada elektrometer kapiler yang digunakan Waller.

Einthoven menuliskan huruf P, Q, R, S dan T ke sejumlah defleksi, dan menjelaskan sifat-sifat elektrokardiografi sejumlah gangguan kardiovaskuler. Pada tahun 1924, ia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran untuk penemuannya.
Meski prinsip dasar masa itu masih digunakan sekarang, sudah banyak kemajuan dalam elektrokardiografi selama bertahun-tahun. Sebagai contoh, peralatannya telah berkembang dari alat laboratorium yang susah dipakai ke sistem elektronik padat yang sering termasuk interpretasi elektrokardiogram yang dikomputerisasikan.
Kegunaan dan Keuntungan menggunakan EKG
-          Merupakan standar emas untuk diagnosis aritmia jantung
-          EKG memandu tingkatan terapi dan risiko untuk pasien yang dicurigai ada infark otot jantung akut
-          EKG membantu menemukan gangguan elektrolit (mis. hiperkalemia dan hipokalemia
-          EKG memungkinkan penemuan abnormalitas konduksi (mis. blok cabang berkas kanan dan kiri)
-          EKG digunakan sebagai alat tapis penyakit jantung iskemik selama uji stres jantung
-          EKG kadang-kadang berguna untuk mendeteksi penyakit bukan jantung (mis. emboli paru atau hipotermia
Sifat EKG
Gelombang yg timbul akibat depolarisasi dan repolarisasi miokardium akan direkam pada kertas EKG. Glb tsb mpy 3 sifat :
-          Durasi,  diukur dalam seperbagian detik (waktu)
-          Amplitudo, diukur dalam millivolts (mV) (voltage)
-          Konfigurasi, criteria subjektif sehubungan dg bentuk dan gambaran sebagi gelombang.
Bagian dari alat EKG
-           4 (empat) buah sadapan ekstremitas, yaitu;
Tangan kiri (LA)
Tangan kanan (RA)
Kaki kiri (LL)
Kaki kanan (RL)
-          6 (enam)  buah sadapan dada yaitu V1, V2, V3, V4, V5, V6
-          Kabel sadapan yang terdiri dari 10 elektroda (4 buah unruk elektroda ekstremitas, dan 6 buahuntuk elektroda dada)
-          Kertas grafik EKG
Kertas perekam EKG
http://sandurezu.files.wordpress.com/2011/11/ss.png?w=600
Kertas EKG
  • Merupakan segulungan kertas grafik panjang kontinu dg garis2 tebal dan tipis vertical dan horizontal. Garis tipis membatasi kotak2 kecil seluas 1 mm X 1mm; garis tebal membatasi kotak2 besar seluas 5 mm X 5 mm.
  • Sumbu horizontal mengukur waktu. Jarak satu kotak kecil adalah 0,04 detik. Jarak satu kotak besar adalah 5 kali lebih besar atau 0,2 detik.
  • Sumbu vertical mengukur voltage. Jarak satu kotak kecil adalah sebesar 0,1 mV, dan satu kotak besar adalah sebesar 0,5 mV.
Lokasi Pemasangan Elektroda
  • Sadapan V1 ditempatkan di ruang intercostal IV di kanan sternum.
  • Sadapan V2 ditempatkan di ruang intercostal IV di kiri sternum.
  • Sadapan V3 ditempatkan di antara sadapan V2 dan V4.
  • Sadapan V4 ditempatkan di ruang intercostal V di linea (sekalipun detak apeks berpindah).
  • Sadapan V5 ditempatkan secara mendatar dengan V4 di linea axillaris anterior.
  • Sadapan V6 ditempatkan secara mendatar dengan V4 dan V5 di linea midaxillaris.
Gelombang EKG
http://sandurezu.files.wordpress.com/2011/11/asdf.png?w=600Gelombang EKG
Sinyal EKG terdiri dari 4 jenis :
1. GELOMBANG P : Rekaman depolarisasi di miokardium atrium sejak dari awal sampai akhir. Oleh karena SA node terletak di atrium kanan, otomatis atrium kanan lebih dulu terdepolarisasi daripada atrium kiri. Shg bagian gel.P pertama menunjukkan depolarisasi atrium kanan, dan bagian yang kedua menunjukkan depolarisasi atrium kiri.
2. KOMPLEKS QRS : merupakan rekaman depolarisasi di ventrikel sejak dari awal sampai akhir. Amplitudo kompleks QRS jauh lebih besar dari gelombang P, sebab ventrikel jauh lebih besar daripada atrium.
Bagian-bagian kompleks QRS :
Penamaannya :
  1. Kalau defleksi (letupan) pertama ke bawah, disebut gelombang Q
  2. Kalau defleksi pertama ke atas, disebut gelombang R
  3. Kalau ada defleksi ke atas kedua, disebut gelombang R’ (R-pelengkap = R-prime)
  4. Defleksi ke bawah pertama setelah defleksi ke atas, disebut gelombang S
Arti penamaan
Kompleks QRS biasanya digambarkan dalam EKG sebanyak 3 defleksi, namun ada juga yang 2 defleksi saja.
  1. Defleksi pertama menggambarkan peristiwa depolarisasi septum interventrikulareoleh fasikulus septal dari cabang kiri berkas.
  2. Defleksi kedua dan ketiga menggambarkan depolarisasi ventrikel kiri dan kanan.
3. GELOMBANG T : Rekaman repolarisasi ventrikel dari awal sampai akhir. Catt: sebenarnya juga ada glb.repolarisasi atrium, namun timbulnya bertepatan dengan depolarisasi ventrikel dan tertutup oleh kompleks QRS yang lebih mencolok.
4. GELOMBANG U : Perpanjangan gelombang T yang menunjukkan repolarisasi ventrikel dari awal sampai akhir. Gelombang ini kadang ada kadang tidak. Hanya muncul sewaktu waktu dan tidak memberikan kelainan klinis, namun bisa terdapat pada keadaan patologis.
Garis EKG
Ada 2 jenis penamaan : interval dan segmen.
interval : paling sedikit mencakup satu gelombang ditambah garis lurus penghubungnya.
segmen : garis lurus yang menghubungkan 2 gelombang.
  1. Interval PR/PQ = gelombang P + garis lurus yang menghubungkannya dg kompleks QRS. Fungsi : mengukur waktu dari permulaan depolarisasi atrium sampai pada mulainya depolarisasi ventrikel.
  2. Segmen PR/PQ = garis di antara gelombang P dengan kompleks QRS, menunjukkan waktu akhir depolarisasi atrium sampai mulainya depolarisasi ventrikel (ventrikel aktif).
  3. Segmen ST = garis lurus dari akhir kompleks QRS dg bagian awal glb.T. Fungsi : mengukur waktu antara akhir depolarisasi ventrikel sampai pada mulainya repolarisasi ventrikel.
  4. Garis Isoelektrik = garis lurus yang sejajar dengan segmen PQ dengan segmen ST. Jika Segmen ST di atas garis isoelektrik disebut ST elevasi, jika di bawah disebut ST depresi.
  5. Interval QT = meliputi kompleks QRS, segmen ST dan gelombang T. Fungsi : mengukur waktu dari permulaan depolarisasi ventrikel sampai akhir repolarisasi ventrikel.
  6. Interval QU = meliputi kompleks QRS, segmen ST, gelombang T dan U. Fungsi : mengukur waktu dari permulaan depolarisasi ventrikel sampai akhir repolarisasi ventrikel (akhir gelombang U).
http://sandurezu.files.wordpress.com/2011/11/new-picture-4.png?w=600

Hewan Besar merupakan hewan peternakan biasanya seperti Kuda, Sapi, Kerbau dll. Setiap hewan memiliki jumlah denyut jantung yang berbeda beda adapun yang mempengaruhi hal tersebut :
Faktor yang mempengaruhi kerja denyut jantung adalah sebagai berikut :
-          Aktivitas dan faktor yang mempengaruhi denyut jantung bertambah lambat setelah dalam keadaan tenang.
-          Ukuran dan umur, dimana spesies yang lebih besar cenderung mempunyai denyut jantung yang lebih lambat.
-          Cahaya, pada keadaan gelap denyut jantung mengalami penurunan sedangkan pada keadaan terang denyut jantung mengalami peningkatan.
-          Temperatur, denyut jantung akan bertambah tinggi apabila suhu meningkat. Pada lingkungan dengan suhu tinggi akan meningkatkan metabolisme dalam tubuh sehingga laju respirasi meningkat dan berdampak pada peningkatan denyut jantung.
-          Obat-obat (senyawa kimia), zat kimia menyebabkan aktivitas denyut jantung menjadi tinggi atau meningkat.
Tempat untuk meletakan Lead
Tempat untuk penempatan Lead untuk mendapatkan elektrokardiogram base - apex (A dan B) dan elektrokardiogram lengkap (C dan D) pada kuda.
















Penempatan elektroda lengkap 12 sadapan EKG
Lead I : LA - RA :
Kiri kaki depan ( lengan kiri ) elektroda ( + ) ditempatkan tepat di bawah titik siku di bagian belakang lengan bawah kiri - kaki depan kanan ( lengan kanan ) elektroda ( - ) ditempatkan tepat di bawah titik siku di bagian belakang sebelah kanan lengan .
 normal EKG
Lead II : LL - LA
Kiri hindleg ( kaki kiri ) elektroda ( + ) ditempatkan pada kulit longgar di bagian kiri menahan di wilayah patella - kaki depan kiri ( lengan kiri ) elektroda ( - ) ditempatkan tepat di bawah titik siku di bagian belakang sebelah kiri lengan .
 normal EKG
Lead III : LL - RA :
Kiri hindleg ( kaki kiri ) elektroda ( + ) ditempatkan pada kulit longgar di bagian kiri menahan di wilayah patella - kaki depan kanan ( lengan kanan ) elektroda ( - ) ditempatkan tepat di bawah titik siku di bagian belakang sebelah kanan lengan .
 normal EKG

aVR : RA - CT :
Kanan kaki depan ( lengan kanan ) elektroda ( + ) ditempatkan tepat di bawah titik siku di bagian belakang lengan bawah kanan - pusat listrik jantung atau terminal pusat x 3 /2; kaki depan kiri dan kaki kiri belakang ( - ) .
 normal EKG
aVL : LA - CT :
Kiri kaki depan ( lengan kiri ) elektroda ( + ) ditempatkan tepat di bawah titik siku di bagian belakang lengan bawah kiri - pusat listrik jantung atau terminal pusat x 3 /2; kaki depan kanan dan kaki kiri belakang ( - ) .
 normal EKG
aVF : LL - CT :
Kiri hindleg ( kaki kiri ) elektroda ( + ) ditempatkan pada kulit longgar di bagian kiri menahan di wilayah patella - pusat listrik jantung atau terminal pusat x 3 /2; kaki depan kanan dan kaki depan kiri ( - ) .
 normal EKG
CV6LL : V1 - CT :
Elektroda V1 ( + ) ditempatkan di ruang intercostal 6 pada sisi kiri dada sepanjang garis yang sejajar dengan tingkat titik siku - pusat listrik jantung ( terminal pusat) .
 normal EKG
CV6LU : V2 - CT :
Elektroda V2 ( + ) ditempatkan di ruang intercostal 6 pada sisi kiri dada sepanjang garis yang sejajar dengan tingkat titik bahu - pusat listrik jantung ( terminal pusat) .
 normal EKG
V10 : V3 - CT :
V3 elektroda ( + ) ditempatkan di atas tulang belakang dada dorsal T7 pada withers - pusat listrik jantung . Tulang belakang dorsal T7 terletak pada garis melingkari dada di ruang intercostal 6 ( terminal sentral ) .
 normal EKG
CV6RL : V4 - CT :
Elektroda V4 ( + ) ditempatkan di ruang intercostal 6 pada sisi kanan dada di sepanjang garis yang sejajar dengan tingkat titik siku - pusat listrik jantung ( terminal pusat) .
 normal EKG
CV6RU : V5 - CT :
V5 elektroda ( + ) ditempatkan di ruang intercostal 6 pada sisi kanan dada di sepanjang garis yang sejajar dengan tingkat titik bahu - pusat listrik jantung ( terminal pusat) .

Basis - apex : LA - RA
Kiri kaki depan ( lengan kiri ) elektroda ( + ) ditempatkan di ruang intercostal 6 pada sisi kiri dada sepanjang garis yang sejajar dengan tingkat titik siku - kaki depan kanan ( lengan kanan ) elektroda ( + ) ditempatkan pada atas scapular tulang belakang kanan atau atas alur jugularis kanan.
 normal EKG
Cara Menentukan Denyut Jantung
Jika jarak teratur, menghitung jumlah "kotak kecil" dari awal satu QRS ke awal kompleks QRS berikutnya. Bagilah jumlah "kotak kecil" (yang masing-masing mewakili 0,04 detik) menjadi 1500 untuk mendapatkan denyut jantung denyut per menit.

Jika jarak yang tidak teratur, menghitung jumlah kompleks QRS, mulai di salah satu kompleks QRS ke awal kompleks QRS terakhir dalam 30 kotak besar (yang masing-masing mewakili 0,2 detik) dan kalikan dengan 10 untuk mendapatkan denyut jantung denyut / menit .
Pemeriksaan EKG pada Kuda KPI
Perekaman EKG dilakukan dengan kecepatan kertas 25 mm/detik dengan standar defleksi/sensitivitas 1 mV = 10 mm atau 10 mm/mv (Picione 2003; Rose dan Hudgson  2000).  Pemeriksaan EKG diawali dengan pencukuran rambut dengan  clipper dan pemberian gel EKG di area pemasangan lead elektroda. Lead merah dipasang di bahu kanan depan, lead kuning dipasang di bahu kiri depan, lead hitam dipasang di dada kanan dan lead hijau dipasang di dada kiri (Gambar 6). Penilaian hasil EKG dilakukan dengan mengamati denyut jantung, irama/ritme gelombang, sumbu/axis, adanya tanda hipertrofi dan tanda iskemik/infark (Wijaya 1990; Rose dan Hudgson  2000). Evaluasi EKG diawali dengan pengamatan ada tidaknya kompleks QRS dan gelombang T yang mengikuti gelombang P kemudian dilanjutkan pada pengukuran interval/durasi dan amplitudo setiap gelombang (Rose dan Hudgson  2000). Durasi dan amplitudo gelombang P, durasi interval P-Q, durasi dan amplitudo kompleks QRS, durasi gelombang T, serta durasi interval Q-T perlu diamati dan dibandingkan dengan pustaka (Picione 2003).  
Penilaian hasil EKG dilakukan dengan mengamati denyut jantung, irama/ritme gelombang, sumbu/axis, adanya tanda hipertrofi dan tanda iskemik/infark.
Evaluasi EKG diawali dengan pengamatan ada tidaknya kompleks QRS dan gelombang T yang mengikuti gelombang P kemudian dilanjutkan pada pengukuran interval/durasi dan amplitudo setiap gelombang. Durasi dan amplitudo gelombang P, durasi interval P-Q, durasi dan amplitudo kompleks QRS, durasi gelombang T, serta durasi interval Q-T perlu diamati dan dibandingkan dengan pustaka.
            Adapun rata rata jumlah denyut jantung Kuda 22 – 44 kali/menit sedangkan pada Sapi sekitar 60 – 70 kali/menit.












BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
            Dapat ditarik kesimpulan dari pembahasan tersebuat ialah EKG adalah grafik yang menunjukan keistrikan jantung. EKG sangat berguna dalam beberapa diagnosa selain itu EKG juga dibagi menjadi 4 bagian yaitu sadappan exstremitas, sadapan dada, kabel sadapan dan kertas EKG. Pembacaan EKG dilakukan bersasarkan grafik P,QRS,T,U.
            EKG pada Kuda dapat tempatkan di bagian dada dan bahu kuda sesuai warna yaitu Lead merah dipasang di bahu kanan depan, Lead kuning dipasang di bahu kiri depan, lead hitam dipasang di dada kanan dan lead hijau dipasang di dada kiri.

Saran
            Dari penulisan ini kami memiliki saran agar penggunaan EKG ini sebaiknya digunakan juga dalam penyembelihan hewan hewan besar dan tentunya jurnal jurnal veteriner dapat terus ditambah, karena masih sedikitnya jurnal veteriner di Internet yang menggunakan Bahasa Indonesia.














DAFTAR PUSTAKA

repository.ipb.ac.id
http://translate.google.co.id/


Your Reply

view